Jasa konsoltasi Perusahaan/BUMN

Foto saya
Agus Sri Muljoto, Pernah bekerja sebagai tenaga pemasaran PT. Luxindo Raya Surakarta dan sekertaris perusahaan Cv. Warna Widyajati. Entrepreuner

Sabtu, 18 Mei 2013

Selling Attitude

(Johanes Lim)

Uang tidak tumbuh di pohon, atau jatuh dari
langit-langit, tetapi datang dari pertukaran dari manfaat
yang kita sajikan dengan uang orang lain.
(JOHANES LIM)


Tujuan saya membuat materi Hypnosis in Selling adalah untuk memudahkan Anda menjual. Ini sasarannya: gampang menjual, dalam jumlah banyak, dan cepat. Apa pun jenis produk atau jasa Anda, dan kepada siapa pun Ada menjual-perorangan, retailer, perusahaan, petinggi korporat, pejabat pemerintah-Anda saya jamin mampu dan berani menjual, karena program ini telah saya rancang untuk memberdayakan diri Anda secara seutuhnya: kompeten dan motivasional lahir batin, teknis maupun mental. Tujuan saya tercapai bila Anda menjadi Salesperson yang produktif.

Nah, setelah Anda mempraktikkan teknik memprogram pikiran bawah sadar agar memiliki prosperity Consciousness atau Positive Money-Mindedness, sekarang waktunya Anda mempersiapkan diri agar memiliki perilaku penjualan yang produktif.

Seperti kata pepatah, “Success breeds success. Money breeds money!”, untuk menjadi produktif dan sukses, pertama-tama Anda harus MEMANG TAMPIL DAN MERASA PRODUKTIF DAN SUKSES! Untuk merasa PRODUKTIF DAN SUKSES! Untuk merasa produktif dan sukses, Anda bisa melakukan teknik afirmasi yang telah saya sampaikan, yang harus Anda lakukan setiap hari untuk setiap topiknya, selama 21 hari.

Sedangkan untuk tampil produktif dan sukses, Anda harus mendandani penampilan fisik Anda, sebagaimana layaknya orang yang telah produktif dan sukses!

• Tatalah rambut Anda dengan baik. Jika Anda pria, potong rambut Anda agar pendek, dan sisirlah dengan rapi. Gunakan cream rambut atau foam. Perhatikanlah bahwa kebanyakan pria bisnis yang sukses tidak berambut gondrong acak-acakan. Memang ada kekecualiannya, tetapi sebaiknya tidak usah mengikuti kekecualian itu, sampai Anda benar-benar sudah sukses. Jika Anda wanita, mintalah penata rambut Anda untuk mengaturnya agar tampil elegan sebagai wanita bisnis. “Cool” tidak harus menjadi Nampak seperti wanita murahan.
• Khususnya bagi pria, jangan mencat rambut Anda dengan warna yang tidak natural. Jika Anda berambut hitam, jangan coba mencat rambut jadi kuning atau coklat muda. Anda bukan “bule”, dan tidak perlu menjadi “bule” untuk sukses. Jadilah diri sendiri. Jika Anda tidak menyukai diri Anda sendiri apa adanya, bagaimana mungkin mengharapkan orang lain menyukai Anda?
• Rawatlah wajah Anda dengan baik. Jika ada jerawat, flek hitam, apalagi komedo hitam di hidung Anda, segera atasi! Jika Anda biarkan akan mengganggu pemandangan, dan mengurangi rasa percaya diri Anda.
• Juga bersihkan lubang telinga Anda, jangan sampai banyak tahi kuping yang terlihat dari luar. Bila telinga Anda kelihatan kotor
• Juga bersihkan lubang telinga Anda, jangan sampai banyak tahi kuping yang terlihat dari luar. Bila telinga Anda kelihatan kotor, hal itu mengindikasikan bahwa Anda orang yang tidak resik, tidak peduli, careless.
• Sebisanya pergunakanlah deoran dan parfum untuk memastikan bahwa Anda tercium wangi dan segar. Ingat, orang yang punya masalah bau badan (BB) biasanya tidak bisa mencium bau badannya sendiri, bagaimanapun menyengatnya. Jadi lebih aman dan lebih percaya diri jika Anda memastikan berbau wangi.
• Sebisanya pergunakanlah deodorant dan parfum untuk memastikan bahwa Anda tercium wangi dan segar. Ingat, orang yang punya masalah bau badan (BB) biasanya tidak bias mencium bau badannya sendiri, bagaimanapun menyengatnya. Jadi lebih aman dan lebih percaya diri jika Anda memastikan berbau wangi.
• Hal yang serupa adalah masalah bau mulut. Karena kita tidak bias merasakannya sendiri, pastikan bahwa Anda sering mengunyah permen karet, dan atau permen rasa mint yang sugar-free. Dan/atau menyemprotnya dengan pewangi mulut, sebelum melakukan sales interview. Mengapa demikian? Sebab jika Anda banyak bicara dengan mulut yang berbau tidak sedap, emosi dan konsentrasi prospek akan terganggu.
• Potong dan rapikan semua kuku di jari tangan dan kaki Anda: jangan sampai terlihat panjang dan jorok. Kuku yang tidak dirawat mencerminkan pribadi yang tidak resik, dan tidak peduli, careless.
• Kenakan pakaian yang mencerminkan sukses. Tidak perlu mahal, tapi rapid dan bersih. Pastikan bahwa pakaian Anda tidak tercium bau lembab (menjemurnya kurang kering dan sudah digosok), karena tercium seperti bau orang susah. Sebaiknya gunakan pewangi pakaian sebelum dijemur. Hindari pakaian yang warnanya sudah kusam, atau bernoda, apalagi jika sudah mulai lapuk. Ganti dan beli yang baru. Untuk pria bisnis akan lebih baik bila memakai baju lengan panjang cerah polos (putih, kuningmuda, biru muda), dan celana panjang berwarna gelap. Sebisanya pergunakan dasi sebagai aksesori minimal, dengan warna merah atau kuning emas, atau ungu. Jika perlu, pakailah jas berwarna gelap. Jika tidak setelan, selalu pergunakan secara kontras: jika jas berwarna gelap, pergunakan celana berwarna muda, demikian sebaliknya.
• Sekalipun di perusahaan Anda tidak ada kebiasaan mengenakan dasi, jika memang diperlukan, kenakanlah dasi. Jika merasa risi dan/atau ditertawakan oleh orang sekantor, kenakanlah ketika Anda sudah mulai keluar ke lapangan. Sekalipun Anda masih naik kendaraan umum atau sepeda motor, tidak ada persoalan. Jika mulanya Anda masih merasa malu, Anda bias mengenakannya begitu tiba di lokasi tujuan, atau Anda tutupi dengan jaket selama perjalanan. Sebenarnya Anda tidak perlu merasa malu: memangnya apa yang salah? Tampaklah sukses terlebih dahulu, sebentar waktu lagi Anda akan sukses sungguhan!
• Kenakanlah sepatu berwarna standar bisnis, yakni gelap. Bersihkan dan semirlah sampai mengkilap. Jika sudah muali Nampak jelek, buang dan belilah sepatu baru. Sekali lagi, tidak harus mahal, tapi rapid dan mengkilap!
• Aksesori minimal yang perlu ada ialah jam tangan, agar Anda bias melihat dan mengatur waktu sales interview secara efektif. Jangan lupa pula pena dan notesnya, agar Anda bias menggunakan pena itu sebagai alat penunjuk pengganti jari tangan, serta mencatat hal penting.
• Semua selling tools harus Nampak rapi, bersih, dan lengkap tas kerja, brosur, surat reverensi atau testimonial, literature pendukung (dan copy-nya jika perlu diberikan kepada prospek), contoh atau foto produk, price-list, order form, dan lain-lain.
• Datanglah minimal 10 menit sebelum waktu janji pertemuan dengan prospek, agar Anda tidak merasa tergesa-gesa. Waktu menunggu dapat Anda pergunakan untuk berbincang-bincang dengan staf atau reseptionis guna mencari informasi umum tentang perusahaan dan prospek yang hendak Anda temui.
• Jangan sekali-kali terlambat dating menghadiri janji pertemuan dengan prospek, apa pun alasannya! Terlambat bisa celaka! Aturlah waktu perjalanan agar pasti tiba sebelum waktunya, apa pun yang terjadi di jalanan. (Saya sendiri membiasakan diri dating 30 menit sebelum meeting dengan klien; dan 60 menit sebelum acara pelatihan, untuk memastikan bahwa semua perangkat audio-video dan lay-out ruangan beres.)
• Persiapkan mental Anda untuk mendapatkan transaksi. Lakukan afirmasi dalam hati, “Saya persuasive, saya kharismatik. Setiap prospek, termasuk Pak Anu, percaya kepada saya, dan membeli dari saya!”
• Ketika Anda mulai dipersilakan menjumpai perospek, pasanglah raut wajah dan bibir yang tersenyum riang ramah, serta percaya diri. Sapalah terlebih dahulu dengan salam “Selamat pagi, atau selamat siang!” Jabatlah dan genggamlah tangan prospek dengan mantap (tidak terlalu keras, namun tidak lembek), tersenyumlah yang lebar, tataplah matanya, dan katakanlah seperti ini, “Saya Johanes Lim dari Profit Booster Indonesia. Senang sekali bertemu dengan Bapak/Ibu!”
• Itulah perlengkapan standar yang harus Anda miliki untuk menjadi Sales person yang produktif dan sukses.

TUGAS KERJA:
Untuk membantu mempercepat Anda menjadi The Best Sales Achiever, TULISKAN dan sambil MENGUCAPKAN kalimat di bawah ini sebanyak 10 halaman A-4 setiap harinya, selama 21 hari:
• Saya sales terbaik!

Semoga bermanfaat.



Daftar Pustaka :
- Hypnosis in Selling, Johanes Lim, Ph. D. CPC, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007

Jakarta, mei #19, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar